Kamis, 13 September 2012

FF // OnKey // Lovely Days // YAOI // Part 1

Tittle : Lovely Days

Author : Hwang Ra Young (NG)

Cast :
- Lee Jinki as Onew
- Kim Kibum as Key
- Lee Taemin as Taemin
Yang lain menyusul (?)

Genre : Romance, angst (maybe)

NB : ff saya insyaallah aman (?) buat dikonsumsi (?) siapa aja ^^


Karna waktu itu saya survei dan ternyata rata-rata readers lebih suka ff yang yaoi, jadi saya me-remake ff ini menjadi yaoi :D

Sebelumnya saya minta maaf kalau kalau ff saya ancur.

Tapi saya sudah berusaha bikin ff ini layak untuk dibaca readers semua.

Oh iya, saya cuma mau mengingatkan kalau cerita di ff ini saya ambil dari komik jepang berjudul sama “Lovely Days” karya Obayashi Miyuki. Tapi mungkin nanti endingnya agak berbeda. Buat yang pernah baca komik itu pasti tau apa bedanya.

OnKey, saya ga akan ngomong panjang x lebar = luas lagi.

Kita langsung ke cerita aja.


OnKey 1314


Hana...


Dul...


Set...


Cue!!!


~,~,~,~,~


Tok... tok... tok...

Merasa tidak dihiraukan, wanita paruh baya itu mencoba untuk mengetuk kembali pintu yang di dalamnya terdapat sebuah ruangan tempat seseorang mendapatkan bunga tidur (mimpi) atau biasa kita sebut sebagai kamar tidur.

Tok... tok... tok...

Sama seperti sebelumnya, hanya saja sedikit lebih keras.

Tok... tok... tok...

Mengetuknya sekali lagi, berusaha membangunkan seseorang yang masih asyik berselancar dalam mimpinya sambil mengucapkan beberapa kata agar orang yang dituju segera membuka matanya.

“Key-ah ireona, kau tidak mau kan kalau harus terlambat lagi”

“Ne eomma, aku sudah bangun”

Mengambil handuk dan bergegas masuk ke kamar mandi untuk sekedar membersihkan diri dan menyegarkan tubuh.

Tidak butuh waktu lama, ia sudah keluar dengan tubuh yang masih basah di balut handuk yang hanya menutupi bagian bawah tubuhnya. Terlihat lebih segar bukan?

Mengeringkan tubuh dan melepas handuknya yang kini digantikan dengan seragam yang biasa dia dan teman-temannya kenakan.

Berdandan serapi mungkin karna dia tidak mau terlihat buruk di mata orang lain.

Beranjak turun ke lantai bawah untuk menemui eomma dan appanya yang sudah menunggunya di meja makan. Melakukan kebiasaan yang biasa orang lain lakukan, sarapan.


~,~,~,~,~


“Aku sudah selesai” Ucapnya.

“Aku berangkat dulu eomma, appa” Sambungnya.

“Ne, hati-hati” Ucap bumonimnya serempak.

“Ne”

Setelah berpamitan pada eomma dan appanya, Key segera menuju ke SMA OKS, sekolahnya. (authornya ngayal bgt XD)


~,~,~,~,~


Key berjalan menyusuri koridor sekolah yang ramai. Sepanjang jalan, banyak yeoja dan namja yang menyapanya karna memang ia terkenal sebagai namja yang tampan dan cantik di waktu yang hampir bersamaan. Bahkan, tidak sedikit pula dari mereka yang pernah menyatakan perasaan padanya. Namun, ia menolak mereka semua karena menurutnya diantara mereka belum ada yang berhasil menarik perhatiannya.

Akhirnya ia sampai di depan kelasnya, 12-1. Kelasnya ini adalah kelas istimewa karna siswa-siswanya memiliki IQ diatas rata-rata.

Ia menaruh tasnya di meja paling depan karna memang ia memiliki sedikit masalah penglihatan. Ia biasa duduk bersama temannya yang bernama Lee Taemin. Sayangnya, Taemin belum datang jadi ia memutuskan untuk menyibukkan dirinya dengan membaca novel. Tidak lupa ia menggunakan kacamata minusnya untuk membantunya membaca.

Belum sempat ia membaca, tiba-tiba seseorang datang menghampirinya. Dia adalah Lee Jinki atau biasa di panggil Onew, teman sekelasnya yang sangat sering dan senang membuatnya naik darah karna ulahnya.

“Annyeong Key” Sapa Onew dengan nada menggoda.

“Aish kenapa kau selalu saja menggangguku?” Ucap Key kesal.

“Aku tidak mengganggumu, aku hanya menyapamu. Apa itu salah?”

“Terserah kau saja lah” Ucap Key mengalah.

Ya, itu adalah salah satu cara terbaik untuk menghindari perdebatan dengan Onew. Dan benar saja sekarang Onew sudah tidak mengganggunya lagi. Onew lebih memilih pergi mendekati teman-temannya.

Beberapa saat setelah Onew pergi, Taemin datang dengan tersenyum ke arah Key. Sejenak ia berpikir, bagaimana bisa dua orang kakak-beradik memiliki sifat yang sangat bertolak belakang?

Memang Onew dan Taemin adalah saudara kandung. Namun,  mereka memiliki sifat yang jauh berbeda. Hanya ada satu yang membuat mereka terlihat mirip, yaitu senyuman masing-masing. Mereka sama-sama memiliki senyuman yang bisa disebut sebagai angel smile. Di luar itu mereka seperti air dan tanah atau langit dan bumi yang sangat berbeda satu sama lain.

Terkadang aku merasa kasihan pada Taemin karena memiliki hyung seperti Onew yang notabenenya adalah seorang namja nappeun.


~,~,~,~,~


Ring ding dong

Ring ding dong

Ring diggy ding diggy ding ding ding


Bel pulang sekolah telah berbunyi menandakan bahwa pelajaran hari ini telah usai.

Seperti biasa, Key pulang bersama Taemin dengan berjalan kaki.

Di perjalanan pulang tiba-tiba Key merasa teringat sesuatu. Ia langsung menggeledah tasnya dan ternyata benar kalau ia kehilangan salah satu buku catatannya yang mungkin tertinggal di kelas. Ia meminta izin pada Taemin untuk kembali ke sekolah dan menyuruh Taemin agar pulang lebih dulu.


~,~,~,~,~


Sesampainya di sekolah, Ia mulai berjalan melewati koridor sekolah dan ruang-ruang kelas. Sampai akhirnya ia sudah berada di kelasnya. Mencari buku catatannya di kolong meja tempat ia biasa duduk.

Setelah menemukannya, ia segera keluar kelas dan berniat untuk pulang ke rumah. Namun, tiba-tiba saja ia mendengar suara bola basket yang sedang dimainkan. Karna penasaran, ia akhirnya mendekat ke lapangan basket dan seketika ia terkejut saat melihat orang yang sedang bermain basket itu adalah Onew, namja nappeun yang ia dan teman-temannya tau bahwa Onew tidak bisa segala macam olahraga termasuk basket. Namun, yang ia lihat saat ini berbanding terbalik dengan kenyataan yang ada. Onew bahkan terlihat sangat keren saat mendribble bola dan memasukannya kedalam ring. Tapi tunggu, apa yang ia katakan tadi? Keren? Apa ia sudah kehilangan akal sehatnya sampai menyebut Onew keren?

“Arghhhhhhhh” Teriak Key frustasi.

“Nuguseyo?”

Merasa bahwa Onew menyadari keberadaannya, ia kemudian bersembunyi agar Onew tidak melihatnya.

“Nugu?” Tanya Onew lagi.

Key tetap bersembunyi dan tidak berniat untuk keluar.

“Aku hitung sampai 3 kalau kau tetap tidak mau keluar maka aku yang akan pergi”

“Hana...”

“Dul...”

“Se...”

“Geurae, ini aku” Aku Key sebelum Onew selesai menghitung.

“Key? Sedang apa kau disini?” Tanya Onew.

“Aku hanya mengambil bukuku yang tertinggal di kelas”

“Itu saja?”

“Ne” Jawab Key singkat.

“Ahh dan soal ini, tadi saat aku akan pulang aku mendengar suara bola basket yang sedang dimainkan jadi aku datang kesini untuk melihatnya” Jelas Key.

“Jeongmalyo?”

“Ne, kenapa kau tidak percaya? Apa aku terlihat sedang berbohong? Aish kenapa aku jadi meladeni perkataanmu”

“Hmm” Jawabnya singkat.

“Mwo??? Jawaban apa itu? Ahh sudahlah lebih baik aku pulang saja”

“Tunggu”

Key merasakan tangan Onew memegang tangannya.

“M... mwoya?” Tanya Key gugup.

“Temanilah aku bermain”

Deg

Deg

Deg

“Apa maksudmu?”

“Maksudku kau jangan pergi. Temani aku bermain basket”

“Ahh”

“Eotteohkhe? Kau belum menjawab pertanyaanku”

“Geu... Geurae” Jawab Key gugup.

Akhirnya Key dan Onew memulai bermain basket. Mereka bermain sampai tidak ingat waktu. Satu hal yang membuat Key bingung, kenapa semenjak tadi jantungnya terus berdetak lebih cepat? Padahal seingatnya ia tidak memiliki kelainan jantung. Namun, ia tidak ingin ambil pusing dengan memikirkan hal sepele seperti itu. Ia menganggap bahwa debaran jantungnya ini adalah akibat dari berlari saat bermain basket.

“Ternyata kau mahir bermain basket, kenapa tidak ikut club basket? Dan kenapa juga kau tidak pernah memperlihatkan kemampuanmu padaku dan teman-teman yang lain? Apa karna kau malu?”

“Ani”

“Lalu?”

“Aku hanya tidak suka memperlihatkan kemampuanku pada orang lain”

“Tapi kenapa kau memperlihatkannya padaku? Tadi kau juga yang memintaku untuk bermain bersamamu”

“Karna kau istimewa”

Deg

Deg

Deg

“Mwo???” Tanya Key yang saat ini masih merasakan debaran kencang di dada kirinya.

“Ne, bagiku kau sangat istimewa Key” Ucap Onew sambil tersenyum yang membuat kedua matanya menghilang dan membentuk sebuah garis menyerupai bulan sabit.

“Tampan...”

“Mwo???”

“A... ani” Elak Key sembari merutuki dirinya sendiri.

“Jeongmalyo?”

“Ne. Ehmm sepertinya sudah sore. Kalau begitu aku pulang duluan ya” Ucap Key berpamitan.

“Tunggu, aku antar ya”

“Ahh tidak perlu, aku bisa pulang sendiri” Tolak Key dengan halus.

“Gwaenchana, aku antar kau pulang saja”

“Geurae”

Key berjalan mengekor Onew ke tempat parkir untuk mengambil motor sport milik Onew. Setelah sampai, Onew langsung menaiki motornya diikuti oleh Key. Onew mulai menyalakan mesinnya dan menjalankannya dengan kecepatan tinggi yang membuat Key reflek memeluk pinggang Onew.

Selama di perjalanan pulang, Key ataupun Onew tidak ada yang memulai pembicaraan. Mereka lebih memilih diam dan menikmati semilir angin yang berhembus kencang karna kecepatan motor yang sedikit diatas rata-rata.

Setelah sampai di depan rumah Key, Key turun dari motor Onew.

“Gomawo sudah mengantarku pulang”

“Ne, cheonmaneyo”

“Kau tidak mau masuk dulu? Nanti akan aku buatkan teh hijau sebagai ucapan terima kasih”

“Ahh tidak perlu. Aku harus segera pulang. Mian”

“Ne, Gwaenchanayo. Kalau begitu hati-hati”

“Ne”

“Annyeong” Ucap Onew berpamitan.

Key melambaikan tangan ke arah Onew sampai motor Onew tidak terlihat lagi.


~,~,~,~,~


Keesokan harinya, seperti biasa Key berangkat sekolah dengan berjalan kaki karena memang rumahnya yang tidak terlalu jauh dari sekolah. Sesampainya di sana ia segera menuju ke kelas. Terlihat kelas yang masih sepi tidak seperti biasanya karna memang hari ini ia berangkat lebih awal untuk tugas piket.

Saat sedang piket, tiba-tiba ia mendengar suara langkah kaki mendekat ke arahnya. Ia membalikkan badan dan melihat seseorang yang sudah amat sangat Ia kenal, Onew.

“Annyeong Key” Sapa Onew sambil tersenyum manis.

“Ne, annyeong” Sapa Key membalas senyum Onew tak kalah manis.

Entah sejak kapan Ia mulai mencoba untuk lebih dekat dengan Onew. Alasannya? Ia juga tidak tau apa tapi yang pasti ia hanya ingin memperbaiki hubungan dengan Onew. Karena ia merasa telah salah menilai Onew. Selama ini ia selalu menilai Onew sebagai namja nappeun. Namun, setelah ia sedikit mengenal Onew ia mulai mengerti sifat-sifat Onew dan ternyata Onew tidak seburuk seperti apa yang Key bayangkan sebelumnya.

Suasana berubah hening karena tidak ada yang memulai percakapan. Sampai akhirnya Onew berdiri dari tempat duduk dan Key tau bahwa Onew berniat untuk keluar dari kelas. Karena suasana berubah awkward mungkin? Molla.

“Kau mau kemana?”

“Aku ingin pergi ke lapangan basket, waeyo?”

“Boleh aku ikut?”

“Silahkan”

“Tapi tunggu ya aku selesaikan tugas piket ini dulu”

Onew tidak menjawab. Namun, Key melihat Onew menunggunya di depan kelas. Tanpa sadar Key tersenyum karna sikap Onew yang menurutnya... Lucu? Molla.

Key segera menyelesaikan tugas piketnya dan berjalan mendekati Onew yang masih menunggu di depan kelas.

“Kajja, aku sudah selesai” Ucap Key sambil memegang tangan Onew. Memegang tangan? Oops.

Key langsung melepaskan pegangan tangannya dari tangan Onew. Onew yang masih terkejut dan bingung hanya tersenyum melihat tingkah Key.

“Mian... hae” Ucap Key lirih bahkan lebih terdengar sebagai sebuah bisikan.

“Gwaenchanayo” Ucap Onew tersenyum tulus.

Deg

Deg

Deg

Lagi... jantung Key berdetak lebih cepat dari biasanya.

“Kau melamun eoh?”

“Ahh ani”

“Jeongmalyo?”

“Ne”


~,~,~,~,~


Key dan Onew berjalan berdampingan. Key di sebelah kiri dan Onew di sebelah kanan. Walaupun begitu, mereka seperti orang yang tidak saling mengenal. Kenapa? Karena mereka berjalan agak berjauhan.

Di Lapangan basket pun sama, mereka masih tetap pada pendirian masing-masing. Key tidak bertanya pada Onew dan Onew sama sekali tidak mengeluarkan sepatah kata pun dari bibirnya. Tapi Key sudah merasa bosan bermain permainan saling diam dengan Onew jadi ia memutuskan untuk berbicara terlebih dahulu. Berharap Onew akan terpancing dan ikut berbicara setelahnya.

“Onew” Key memanggil Onew saat Onew sedang asik mendribble bola untuk dibawa mendekat ke ring.

“Ne” Balas Onew singkat ralat bahkan bukan hanya singkat tapi sangat singkat dan tidak memalingkan pandangannya dari bola basket yang sedang ia mainkan.

“Mianhaeyo” Ucap Key tidak kalah singkat. Onew terlihat sedikit terkejut dan mengakibatkan bola yang tadi dimainkan olehnya terlepas begitu saja.

“Untuk apa?” Sekarang Onew berjalan mendekati Key dan langsung duduk di sampingnya.

“Untuk kesalahanku selama ini yang menganggapmu sebagai namja nappeun dan juga untuk keangkuhanku hiks” Ya, saat ini air mata Key telah tumpah dan tidak bisa untuk di tahan lagi.

“Gwenchanayo, itu semua bukan murni kesalahanmu tapi itu juga kesalahanku karna sering menggodamu. Jadi uljima” Onew memeluk Key dan menaruh kepala Key di dadanya. Dapat Key rasakan saat ini detakkan jantung Onew yang tidak kalah dari detakkan jantungnya. Ternyata bukan hanya Key yang merasakan hal seperti ini tapi Onew juga sama, merasakan apa yang Key rasakan ketika berada di dekat Onew.

Sekarang Onew sudah melepaskan pelukkannya. Sebenarnya Key agak sedikit berat untuk lepas dari pelukkan Onew tapi mau bagaimana lagi, ia tidak bisa berbuat apa-apa untuk mencegahnya. Ia menundukkan kepalanya karena ia tidak mau kalau Onew melihatnya menangis seperti ini.

“Uljima” Ucap Onew sambil memegang dagu Key dan mengangkatnya. Menghapus air mata Key dengan ibu jarinya.

“Kalau begitu kita kembali ke kelas saja ya” Ucap Onew lagi. Memegang tangan Key dan membantunya berdiri.

Deg

Deg

Deg

Key tidak tahu sudah berapa kali ia merasakan hal seperti ini. Namun, sepertinya kali ini ia sudah mengetahui alasan kenapa jantungnya selalu berdetak lebih cepat ketika berada di sisi Onew. Ya, Key rasa saat ini ia jatuh cinta pada Onew. Pada orang yang dulu ia cap sebagai namja nappeun, Onew.


TBC

0 komentar:

:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:

Posting Komentar